Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Tentang Menulis

Aku tahu, Allah tak akan pernah membebani hambanya diatas kemampuan yang hambanya miliki karena aku tahu kemampuanku. Definisi bahagia Apa definisi bahagia menurutmu? Bagi sebagian orang bahagia menurut mereka adalah bisa berbagi kebaikan kepada orang lain, berbagi kisah inspiratif untuk orang lain dan berbagai macam hal lainnya. Lalu, apa definisi menulis menurut ku. Memperjuangkan literasi sama seperti memperjuangkan skripsi Memperjuangkan literasi sama seperti Raden Ajeng Kartini memperjuangkan para wanita agar tidak mudah di jajah, atau kalau sekarang tidah mudah terkena rayuan gombal. Tahu apa aku soal jatuh cinta, yang ada aku hanya jadi korban kebohongan para laki-laki (kata budeku). Jika membangun peradaban adalah sebuah cita-cita mulia, maka yang di butuhkan hanyalah seorang agen perubahan. Menulis membuatku bahagia, dengan menulis semua yang tersembunyi bisa di tulis dengan cara merangkai kata. Masih tentang menulis. Menulis bukan tentang bakat, yang ada hanya k

Definisi Bahagia

Definisi bahagia Apa definisi bahagia menurutmu? Bagi sebagian orang bahagia menurut mereka adalah bisa berbagi kebaikan kepada orang lain, berbagi kisah inspiratif untuk orang lain dan berbagai macam hal lainnya. Lalu, apa definisi menulis menurut ku. Memperjuangkan literasi sama seperti memperjuangkan skripsi Memperjuangkan literasi sama seperti Raden Ajeng Kartini memperjuangkan para wanita agar tidak mudah di jajah, atau kalau sekarang tidah mudah terkena rayuan gombal. Tahu apa aku soal jatuh cinta, yang ada aku hanya jadi korban kebohongan para laki-laki (kata budeku). Jika membangun peradaban adalah sebuah cita-cita mulia, maka yang di butuhkan hanyalah seorang agen perubahan. Menulis membuatku bahagia, dengan menulis semua yang tersembunyi bisa di tulis dengan cara merangkai kata. Masih tentang menulis. Menulis bukan tentang bakat, yang ada hanya kemauan. Kemauan untuk mencoba, belajar, berlatih menulis setiap hari. Hingga mahir dan konsisten dalam menulis, berperil

Perjuangan seorang penulis

Memperjuangkan literasi sama seperti memperjuangkan skripsi Memperjuangkan literasi sama seperti Raden Ajeng Kartini memperjuangkan para wanita agar tidak mudah di jajah, atau kalau sekarang tidah mudah terkena rayuan gombal. Tahu apa aku soal jatuh cinta, yang ada aku hanya jadi korban kebohongan para laki-laki (kata budeku). Jika membangun peradaban adalah sebuah cita-cita mulia, maka yang di butuhkan hanyalah seorang agen perubahan. Menulis membuatku bahagia, dengan menulis semua yang tersembunyi bisa di tulis dengan cara merangkai kata. Masih tentang menulis. Menulis bukan tentang bakat, yang ada hanya kemauan. Kemauan untuk mencoba, belajar, berlatih menulis setiap hari. Hingga mahir dan konsisten dalam menulis, berperilakulah menjadi orang yang sederhana dalam bersikap, sehingga menghindari sikap sombong dalam diri. Berlatihlah menulis setiap hari layaknya anak kecil yang baru belajar merangkak, berdiri, berjalan, dan berlari. Berucap mama, papa, kakak, aku secara rutin d

Menulis lagi

Masih tentang menulis, itu artinya semakin banyak PR yang datang silih berganti. Masih tentang menulis. Menulis bukan tentang bakat, yang ada hanya kemauan. Kemauan untuk mencoba, belajar, berlatih menulis setiap hari. Hingga mahir dan konsisten dalam menulis, berperilakulah menjadi orang yang sederhana dalam bersikap, sehingga menghindari sikap sombong dalam diri. Berlatihlah menulis setiap hari layaknya anak kecil yang baru belajar merangkak, berdiri, berjalan, dan berlari. Berucap mama, papa, kakak, aku secara rutin dilatih oleh Ibunda tercinta. Begitu pula dengan menulis, semakin kita melatih diri kita untuk menulis, maka akan semakin lancarlah apa yang ingin kita tulis. Dan ide-ide pun sangat mudah di dapatkan disaat kita percaya pada diri sendiri bahwa kita mampu seperti penulis-penulis yang bukunya Best Seller. Setiap orang punya pilihan masing-masing, teman SMP ku tak pernah memaksa aku untuk ikuti bisnis yang ia geluti, ia memang mengajak  tapi, tak pernah memaksa. Berbe

Tentang Menulis (2)

Mungkin ada yang bertanya Putri bisa nulis mungkin ada keturunan dari almarhum dan almarhumah kakek dan neneknya, atau dari ayahnya sendiri. Aku jawab ya, alhamdulillah almarhum kakek, almarhumah nenek, dan ayah bukanlah terlahir sebagai orang yang memiliki bakat menulis tapi, bakat yang mereka turunkan kepada anak dan cucunya adalah MEMBACA. Ya, membaca adalah salah satu bakat yang menurun kepada aku dan kakak terutama. Tapi, Putri bisa menulis bakat yang menurun dari siapa dong? Saat SMP suka banget nulis buku diary sampai SMA, masuk dunia perkuliahan setelah ikut workshop kepenulisan esai baru terlihat satu kelebihan yang ada dalam diri ku, yaitu menulis. Sampai pernah ngetag teman dan bilang: "Aku, boleh nggak buat cerita tentang kamu." saat itu aku mulai ke GR an karena  tiba-tiba bilang gitu sempat hati kecil bicara dan berkata: "Suatu hari nanti semua akan terjadi." Qadarullah, di bimbing skripsi oleh dosen yang juga penulis buku untuk bahan ajar kulia

Membaca membuatmu menambah wawasan

Sambil memantaskan diri sambil baca buku keren kan lumayan, bisa menambah tulisan-tulisan yang hampir selesai. Aku fikir kesibukan menjadi pekerja kantoran pasti, membuat diri ini semakin malas untuk menulis. Ternyata jawabannya adalah TIDAK. Entah ada berapa ide yang muncul ketika sepulang kerja atau pun pas mau berangkat kerja. Seperti tulisanku  yang kemarin mengatakan: Menulis bukan tentang bakat, yang ada hanya kemauan. Kemauan untuk mencoba, belajar, berlatih menulis setiap hari. Hingga mahir dan konsisten dalam menulis, berperilakulah menjadi orang yang sederhana dalam bersikap, sehingga menghindari sikap sombong dalam diri. Berlatihlah menulis setiap hari layaknya anak kecil yang baru belajar merangkak, berdiri, berjalan, dan berlari. Berucap mama, papa, kakak, aku secara rutin dilatih oleh Ibunda tercinta. Begitu pula dengan menulis, semakin kita melatih diri kita untuk menulis, maka akan semakin lancarlah apa yang ingin kita tulis. Dan ide-ide pun sangat mudah di dapatkan

Perjalanan Seorang Penulis

Menulis bukan tentang bakat, yang ada hanya kemauan. Kemauan untuk mencoba, belajar, berlatih menulis setiap hari. Hingga mahir dan konsisten dalam menulis, berperilakulah menjadi orang yang sederhana dalam bersikap, sehingga menghindari sikap sombong dalam diri. Berlatihlah menulis setiap hari layaknya anak kecil yang baru belajar merangkak, berdiri, berjalan, dan berlari. Berucap mama, papa, kakak, aku secara rutin dilatih oleh Ibunda tercinta. Begitu pula dengan menulis, semakin kita melatih diri kita untuk menulis, maka akan semakin lancarlah apa yang ingin kita tulis. Dan ide-ide pun sangat mudah di dapatkan disaat kita percaya pada diri sendiri bahwa kita mampu seperti penulis-penulis yang bukunya Best Seller. Setiap orang punya pilihan masing-masing, teman SMP ku tak pernah memaksa aku untuk ikuti bisnis yang ia geluti, ia memang mengajak  tapi, tak pernah memaksa. Berbeda dengan teman SMA ku yang menganggap aku sahabatnya namun, akhirnya meninggalkan. Ia lebih memaksa, meskip

Pejuang Skripsi

Bismillah Semangat Jumat, ada yang merasakan bahwa hari-hari  yang di lakukan biasa saja atau malah menambah tantangan dan wawasan membuat cerita mungkin. Atau apapun yang membuat aktivitas yang dilakukan setiap hari penuh senyuman. Mungkin tak banyak yang tahu, perjuangan aku selama skripsi itu bagaimana, sampai ada yang bilang  "Putri tuh nyusahin ibu Lilis." adapun yang bilang "Putri tuh nyusahin pak Hono." Itu ada yang ngelaporin lho, bukan aku yang sok tahu. Panas tidak sih, ketika seorang mahasiswi bimbingan di bilang begitu. Pernah saking gemesnya kuping ini panas dan entah mau cerita sama siapa lagi, selain curhat saat sujud dalam salat. Ingin aku bilang: "Kalian tidak tahu, betapa bapernya aku saat menunggu kata ACC untuk maju ke pembimbing skripsi 2 dan penguji. Kalian tidak tahu bagaimana rasanya ketika itu harus memilih ganti dosen pembimbing skripsi  atau tetap bersama dengan dosen pembimbing skripsi tersebut yang akan melanjutkan S3 nya. Alla

Memori tentang dosenku

Ceritanya masih kangen sama dosen yang sudah banyak mengingatkan ku tentang banyak hal, dari hal sederhana sebenarnya seperti: 1. Jaga nama baik almamater 2. Kalau bertemu dengan dosen atau guru yang dikenal coba sapa dan salam, meskipun beliau lupa dengan anda Kalau aku boleh jujur, aku bakalan nangis saat itu juga tapi, aku tahan. Sama halnya pada saat aku hampir salah tingkah di hadapan beliau ketika ACC skripsi, mau saja lompat jingkrak-jingkrak tapi, aku berusaha menahan diriku untuk tetap biasa saja. Cukup tersenyum tanda bersyukur. Bahagia itu sederhana Sesederhana engkau mengartikan sebuah kasih sayang Bahagia itu sederhana sesederhana kasih sayang seorang ayah, ibu terhadap putri kecilnya Mungkin esok adalah misteri, tapi hari ini adalah sebuah perjuangan yang harus di pertanggung jawabkan kelak Ayah, ibu aku ingin mencintaimu dengan sederhana, sesederhana kasih sayangmu saat aku masih kecil Mencintaimu adalah anugerah karena kalian adalah pintu surga paling tengah ya

Rindu itu Sederhana

Rindu itu sederhana Sesederhana sikap yang selalu di hinggapi rasa malu hanya untuk menjaga diri. Pernah merasa canggung terhadap orang yang baru kenal mungkin wajar, tapi entah mengapa hari ini aku merasa rindu ingin menyapa, bersilaturahmi dengan dosenku sendiri. Apa yang kalian lakukan ketika rindu seseorang? Sudahkah menjalin silaturahmi dengan baik terhadap guru-guru dan dosen-dosen? Dua pertanyaan yang sebenarnya membuat hati semakin baper tapi, teringat sebuah pesan maka akan ku lakukan dengan sebaik mungkin dan meresapi setiap makna yang terkandung dalam nakna sebuah tulisan ataupun sebuah lisan. Rindu itu sederhana Sesederhana sikap yang selalu merindukan sebuah kehangatan yang mencair layaknya sebuah es yang meleleh saat terkena panas. Kebahagiaan akan tumbuh ketika dapat saling melengkapi dan menghargai. Kesungguhan hati akan terasa manakala mampu menjaga hati dan ikhlas melepas sebuah masa lalu bagaikan melepas busur panah.

Dampak Buruk Gadget Pada Anak(2)

Setiap hari aku selalu menanyakan perkembangan si anak kepada neneknya. Bagaimana keadaannya, ada perkembangan apa selama di terapi. Memang sulit untuk mengarahkan sang anak agar terhindar dari gadget. Terlebih lagi sudah terbiasa dengan fasilitas yang di berikan sejak umur 2 tahun. Sebenarnya cerdas anaknya namun, karena terkena dampak buruk terhadap penggunaan gadget membuat sang anak menjadi pemalu, tidak mudah bergaul dan bersosialisasi dengan orang lain. Berinteraksi dengan keluarga pun sangat jarang dikarenakan pegangannya selalu gadget. #TantanganODOP2 #OneDayOnePost #ODOPbatch6 #NonFiksi

Dampak Buruk Gadget Pada Anak

Dampak Buruk Gadget pada Anak Pertama kali masuk lingkungan  tempat terapi, yang seperti rumah itu seperti aneh karena belum terbiasa masuk ke lingkungan tersebut. Ternyata ada seorang anak TK aslinya dia cerdas tapi, karena orang tua nya sibuk sehingga menjadi ketergantungan pada gadget,  ada pula seorang anak dimana seharusnya tumbuh kembang yang diawasi oleh orang tua nya justru di serahkan asuhannya kepada neneknya. Aku mikir gini "Kok tega ya, anak sendiri nggak mau di asuh, malah di serahkan ke neneknya." Mau marah sebenarnya, apalagi saat sang nenek cerita tentang cucunya itu. "Mba, saya udah berusaha jauhin dia dari hp tapi, kakak saya selalu menggunakan hp di depan si anak, jadinya aja si anak mau mainan hp dan nggak bisa di lepas. Sekali pegang hp bakal seharian di depan hp, sampai lupa makan, mandi dan shalat." Kalau main sama teman-teman gimana bu? Tanya ku. "Ya, mainannya sama anak kecil mba,  nggak main sama seumurannya karena malu. Seram

Cinta Itu Fitrah

Cinta itu fitrah, cinta itu anugerah, pasti semua percaya itu. Lalu, ragunya dimana? Pernah dengar begini: " Aku di putusin pacarku." "Allah, salah aku apa, kenapa dia ninggalin aku?" Maaf, hanya sekedar intermezo, teman yang tahu aku tak suka makanan pedas pun kaget ketika dia terima telponku dan yang angkat adalah laki-laki. Keesokan harinya ia klarifikasi sama aku: "Put, kemarin yang angkat telponku pacar kamu ya?" "Pacar? Aku nggak punya pacar." kataku "Yang benar Put? Tapi, kok yang angkat telponmu laki-laki sih." "Oh, itu pacarnya teman SMP yang lagi main di kostan." Oya Put, aku cuma mau bilang kamu jangan sampai ngerebut pacar orang ya, nanti kamu sendiri bakalan kena karmanya. Ya Allah, orang yang pernah aku kenal saat registrasi masuk kuliah, sampai aku di jauhi teman-teman kuliah pun dia tahu. Aku tahu, niat dia tak pernah bermaksud untuk mengadu domba antara aku dan teman-teman lain. Karena pada akhirny

Pengalaman Adalah Guru Terbaik

Bukan bermaksud nyindir orang tapi, memang dasar akunya lagi kangen dosenku yang menurut sebagian orang SEMPURNA. Ya, SEMPURNA dalam tata letak bahasa, bahkan EYD pun sangat di perhatikan. Pernah sekali keceplosan berkata tidak baku tapi, beliau hanya tersenyum melihat tingkahku. Aku sendiri yang malu. Pengalaman adalah guru terbaik. Disaat kita melakukan kesalahan maka perlahan akan kita coba memperbaikinya. Disaat kita melakukan kebaikan maka kita harus mempertahankan apa kebaikan yang telah kita peroleh tersebut. Jika masa lalumu teramat susah di lupakan, mungkin engkau belum sepenuhnya ikhlas dan merelakan kalau apa yang mereka pikirkan tidak seperti yang engkau bayangkan. Tapi, disaat engkau berusaha ikhlas dan merelakan seperti halnya mencintai kehilangan suatu hari nanti engkau bakal menyadari bahwa disaat genting, disaat senangmu ada DIA yang selaly ada untukmu tapi, dirimu tak pernah menyadarinya. Perbaikilah hubunganmu dengan-Nya, kemudian perbaikilah hubunganmu dengan k

Pejuang Keluarga versi Anak Gadis

Pejuang Keluarga versi anak gadis Menurut anak gadis, Pejuang Keluarganya adalah ayahnya, ada pula yang menyebut ibunya. Yup, bagi anak gadis yang orang tuanya single parent mungkin akan menjawab salah satu dintaranya, ayah atau ibu tapi, bagi seorang anak gadis yang masih utuh kedua orang tuanya akan menjawab ayah, ibunya. Bagaimana perjuangan ayah menunggu anaknya yang sedang di rawat di rumah sakit. Dan kala itu sang anak masih SD kelas 3 harus mengalami operasi di lidahnya karena terhambat tidak bisa mengucapkan huruf "R" Ibu, yang sedang mengandung anak keempat pun tak berani menungguku, ya, ayah yang selalu menungguku selama aku masih di rumah sakit. Keempat anak perempuan ayah adalah sebuah tantangan yang harus di hadapi. Bagaimana tidak, penjagaan yang diberikan sejak kecil hingga dewasa tak terlepas dari kata hati-hati dalam memilih pertemanan. Bagaimana reaksi ayah ketika cemburu pada anak perempuannya yang sedang kuliah dan selalu dekat dengan sang ibu, sunggu

Curhatku

Mau lanjutin kisah Temanku Anak Broken Home tapi, nanti aja deh. Kali ini mau cerita awal mula aku jatuh hati dengan menulis. Awal tahun 2009 suka iseng nulis, dan sempat berhenti pada tahun 2012. Dan akhir tahun 2013 sampai tahun 2015 di pertemukan oleh seorang dosen muda, yang banyak di kecengin teman-teman ku yang perempuan, dan ada juga yang tak suka beliau. Kalau aku sendiri, jujur mau masuk ruangan beliau saja harus tarik nafas panjang, tapi terkadang tetap grogi juga. Lalu, apa hubungannya beliau dengan menulis? Hubungannya adalah setiap apa yang beliau ucapkan padaku sebuah nasihat, dan itu memang terjadi. Contoh saat mengutip sumber dari blog beliau selalu berkata: "Mbak, kalau mau ambil sumber jangan lewat blog, karena itu gampang di rubahnya." Dan, rasa canggung itu terlihat ketika aku mau berkata sudah, malah jawabnya udah (karena kebiasaan). Beliau hanya tersenyum. Dari sanalah aku mulai mendalami dunia kepenulisan, berawal mendapat pembimbing skripsi ya

Temanku Korban Broken Home part 2

Temanku Korban Broken Home Siapa sih yang tak kenal dengan broken home. Yup, broken home adalah kurangnya kasih sayang yang di berikan oleh orang tua kepada anak. Cerita ini adalah kisah temanku, sebut saja namanya Sisi. Sisi adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Ia berusaha menjadi anak yang mandiri sejak memasuki dunia perkuliahan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan ia berusaha berjualan otak-otak dan juga bakso hanya untuk memenuhi keperluannya selama menjadi anak kuliah. Tidak mudah memang tapi, memang itulah jalan hidupnya, menjadi anak mandiri memang benar tapi, dengan pertemanan pasti merasa minder dengan keadaan tersebut, mengapa? Karena pasti akan ada saja omongan yang selalu mencibir tanpa memberikan sedikit pun solusi. Ia yang selalu berusaha tegar tapi, tak mampu bercerita kepada siapa ia akan bercerita. Seorang anak yang broken home sebaiknya jangan di jauhi tapi, kita rangkul. Bukan di hujani cacian tapi, di beri semangat untuk terus berusaha berkarya.

Temanku Korban Broken Home

Siapa sih yang tak kenal dengan broken home. Yup, broken home adalah kurangnya kasih sayang yang di berikan oleh orang tua kepada anak. Cerita ini adalah kisah temanku, sebut saja namanya Sisi. Sisi adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Ia berusaha menjadi anak yang mandiri sejak memasuki dunia perkuliahan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan ia berusaha berjualan otak-otak dan juga bakso hanya untuk memenuhi keperluannya selama menjadi anak kuliah. Tidak mudah memang tapi, memang itulah jalan hidupnya, menjadi anak mandiri memang benar tapi, dengan pertemanan pasti merasa minder dengan keadaan tersebut, mengapa? Karena pasti akan ada saja omongan yang selalu mencibir tanpa memberikan sedikit pun solusi. Ia yang selalu berusaha tegar tapi, tak mampu bercerita kepada siapa ia akan bercerita. Seorang anak yang broken home sebaiknya jangan di jauhi tapi, kita rangkul. Bukan di hujani cacian tapi, di beri semangat ubtuk terus berusaha berkarya.