Temanku Korban Broken Home part 2

Temanku Korban Broken Home

Siapa sih yang tak kenal dengan broken home. Yup, broken home adalah kurangnya kasih sayang yang di berikan oleh orang tua kepada anak.

Cerita ini adalah kisah temanku, sebut saja namanya Sisi. Sisi adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Ia berusaha menjadi anak yang mandiri sejak memasuki dunia perkuliahan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan ia berusaha berjualan otak-otak dan juga bakso hanya untuk memenuhi keperluannya selama menjadi anak kuliah.

Tidak mudah memang tapi, memang itulah jalan hidupnya, menjadi anak mandiri memang benar tapi, dengan pertemanan pasti merasa minder dengan keadaan tersebut, mengapa?
Karena pasti akan ada saja omongan yang selalu mencibir tanpa memberikan sedikit pun solusi.

Ia yang selalu berusaha tegar tapi, tak mampu bercerita kepada siapa ia akan bercerita.

Seorang anak yang broken home sebaiknya jangan di jauhi tapi, kita rangkul. Bukan di hujani cacian tapi, di beri semangat untuk terus berusaha berkarya.

Pernah suatu hari ia berkata pada suaminya, yang waktu itu aku kira karyawan laki-lakinya saat mengantar pesanan otak-otak ke kostan.

Yah, saya ngiri sama Putri. Putri bisa semangat banget dalam melakukan sesuatu. Suaminya pun berkata: Yasudah, kamu juga semangat seperti Putri. Dan curhatan itu langsung ia ceritakan padaku saat sedang bermain ke kostan ku. Aku sambil tersenyum berkata: Ayo, semangat kamu juga pasti bisa kok.

Terkadang dalam pertemanan selalu ingin yang satu visi, yang suka shoping lebih memilih teman yang suka shoping, dan lainnya. Sedangkan aku tidak. Pertemanan tanpa di bumbui aroma ucapan Best Friend Forever justru lebih mengasikan. Mengapa? Karena, kita bebas berteman dengan siapa saja tanpa ada yang merasa tidak di perhatikan.

#

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi Bahagia

Curhatku

Hamka (Abdul Malik Karim Amrullah)